Potensi Adopsi Kecerdasan Buatan Pada Bisnis di Indonesia
Mekari, perusahaan solusi digital, merilis hasil riset yang menunjukkan bahwa 62% bisnis di Indonesia berpotensi mengadopsi kecerdasan buatan (AI). Riset ini dilakukan pada 1.000 responden dari berbagai industri dan ukuran bisnis di Indonesia.
Menurut riset tersebut, perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah mengadopsi AI menunjukkan pertumbuhan laba yang lebih tinggi daripada perusahaan yang belum mengadopsi AI. Hal ini menunjukkan bahwa AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
Ada beberapa faktor yang mendorong potensi adopsi AI di Indonesia, antara lain:
- Perkembangan teknologi AI : Teknologi AI terus berkembang pesat, sehingga semakin mudah bagi bisnis untuk mengadopsinya.
- Kebutuhan bisnis :AI dapat membantu bisnis untuk menyelesaikan berbagai tugas, seperti otomatisasi, analisis data, dan pemasaran.
- Kemudahan penggunaan : AI tools saat ini sudah semakin mudah digunakan, sehingga tidak membutuhkan keahlian khusus untuk mengadopsinya.
Contoh Penggunaan AI di Bisnis
Berikut bahwa AI dapat digunakan di bidang bisnis, antara lain:
- Otomatisasi tugas
mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu, seperti pemrosesan data, layanan pelanggan, dan penagihan.
- Analisis data
menganalisis data secara besar-besaran untuk mendapatkan insights yang dapat digunakan untuk meningkatkan bisnis.
- Pemasaran
menargetkan dan personalisasi pemasaran untuk meningkatkan efektivitasnya.
Kesimpulan
Riset Mekari menunjukkan bahwa AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis di Indonesia, sehingga perlu mempersiapkan diri untuk mengadopsi AI agar dapat bersaing di era digital.
